Script PHP Tidak Berfungsi Cetak

  • 94

Jika pada suatu saat anda baru saja pindah perusahaan web hosting dan script PHP yang biasanya berfungsi di server web hosting lama tiba-tiba tidak berfungsi di server web hosting baru.

Kemungkinan terbesar ada pada perbedaan setting PHP server web hosting lama dan server web hosting baru. Salah satu cara untuk menentukan perbedaan antara kedua server adalah dengan memeriksa setting PHP kedua server tersebut.

Untuk memeriksa setting PHP, anda dapat menggunakan file PHP yang bisa digunakan untuk memeriksa server environment suatu web server. Buatlah sebuah file yang isinya cukup satu baris seperti ini:

Setelah itu pindahkan file tersebut ke folder Document Root account web hosting anda menggunakan ftp.

Beberapa hal yang penting untuk diperiksa adalah:

  • Versi PHP: Coba perhatikan bahwa versi PHP yang berjalan di server yang baru cocok dengan script PHP anda. Perlu anda ketahui bahwa versi PHP yang terbaru tidak menjamin aplikasi PHP lama anda berfungsi dengan baik karena mingkin ada fungsi-fungsi PHP yang lama tidak terdapat pada versi PHP yang baru.
  • Server API: Dalam webserver berbasis Apache di Unix, PHP dapat dikompilasi dalam dua mode, yakni mode Apache dan mode CGI. Hal ini penting karena beberapa fungsi PHP hanya ada dalam PHP mode Apache, contohnya fungsi ?getallheaders? yang hanya ada dalam php mode Apache. Jik ascript anda membutuhkan fungsi PHP ini, script anda hanya akan berfungsi dalam webserver yang PHP-nya dikompilasi dalam mode Apache.
  • Register_globals: Jika script PHP anda menggunakan variable seperti $DOCUMENT_ROOT, dan bagaimana pengaruhnya terhadap script PHP anda. Banyak aplikasi CMS berbasis PHP seperti Joomla atau Woedpress merekomendasikan parameter?register_globals = On n namun beberapa rilis terakhir dari aplikasi CMS tersebut sudah tidak mementingkan parameter register_globals = On.
  • Safe_mode: adalah fitur PHP yang digunakan untuk memeriksa apakah sebuah script aplikasi PHP yang akan dibuka atau di-?include? oleh sebuah script PHP memiliki group id atau user id yang sama dengan script PHP tersebut. Hal ini serigkali menyebabkan masalah ketika sebuah aplikasi PHP yang dijalankan menghasilkan file Cache yang dimiliki oleh user webserver (biasanya adalah user ?nobody?). Sedangkan file aplikasi PHP tersebut diupload keserver menggunakan nama user ftp dan tentu dimiliki oleh user ftp sehingga pada akhirnya file cache tersebut gagal untuk diakses oleh aplikasi tersebut.
    Kasus yang sama akan terjadi apabila script PHP digunakan untuk menghasilkan file gambar. Safe_mode sering disalah artikan sebagai cara untuk membuat script PHP menjadi ?safe? padahal tidak demikian kenyataannya.
  • Open_basedir: Parameter ini berguna untuk membatasi akses script PHP dalam ruang lingkup folder/direktori yang dinyatakan oleh parameter open_basedir, dan diakses script PHP tersebut tidak bisa keluar dari lingkup folder yang dinyatakan oleh parameter open_basedir.

    Terdapat banyak lagi setting PHP pada webserver yang perlu disesuaikan dengan script PHP anda dan beberapa diantaranya dihilangkan dalam rilis PHP terbaru. Sebagai orang yang sedang mengelola website anda sendiri, maka tidak ada salahnya jika anda belajar tentang pemrograman PHP sedikit-sedikit sekedar untuk pengetahuan saja.
    Selain merujuk pada hal-hal diatas, anda dapat memeriksa file error log situs web anda untuk masalah yang terjadi dengan script PHP anda.

Apakah jawaban ini membantu?

« Kembali

Maskot
Logo

Chat Support